Selasa, 31 Maret 2009

Kualitas dan Manajemen Air di Peternakan Broiler

Pendahuluan
Air merupakan nutrien yang esensial pada ayam, kekurangan atau kelebihan konsumsi air minum mempunyai efek yang besar terhadap performa ayam. Namun demikian air tidak hanya berfungsi sebagai nutrien, tetapi air juga merupakan komponen utama darah, sebagai alat transportasi dalam tubuh ayam, berfungsi untuk memperlunak pakan, membantu dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi lainnya serta sebagai penyeimbang suhu tubuh. Dalam hal lain air juga bercampur dengan kotoran (pembawa) dan dibutuhkan dalam reaksi-reaksi tertentu seperti dalam proses pembentukan daging dan telur, serta reaksi enzymatic lainnya. Sementara itu tubuh ayam sendiri mengandung 70% air, dan pada DOC kandungan airnya bisa mencapai 85%.

Konsumsi air pada ayam juga tidak sedikit, secara umum konsumsi air besarnya 2 x konsumsi pakan. Ayam jantan juga mimum air lebih banyak dibandingkan ayam betina, begitu juga dengan umur (berat badan); ayam tua lebih banyak membutuhkan air dibandingkan ayam muda. Selain faktor internal dari ayam itu sendiri faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap konsumsi air. Beberapa ahli menyebutkan bahwa pada suhu diatas 21o C, kenaikan suhu 1oC akan meningkatkan konsumsi air 6-7%.

Beberapa Hal Penting Berkaitan dengan Air di Peternakan :

Paling tidak ada 3 hal yang di perhatikan kaitanya dengan air di peternakan yaitu :

Jaminan Ketersediaan

Ketersediaan air harus dijamin disuatu peternakan, baik dari sumur bor maupun sumur resapan. Sebelum membuat sumur harus di perhitungkan berpa banyak populasi ayam yang di pelihara dan lokasi peternakan. Dibeberapa lokasi pembuatan sumur harus lebih dalam dibandingkan dengan lokasi lain, tergantung dari ketinggian dan ketersediaan air tanah. Saat ini pada saat musim hujan ketersediaan air tanah sangat berlimpah, namun pada saat musim kemarau seringkali beberapa peternakan kekurangan air. Oleh karena itu perlu juga di sediaan tandon air (penyimpanan utama) dan bak-bak di kandang untuk penyimpanan dan ketersidaan air pada musim atau kondisi tertentu. Debit air juga harus di perhitungkan berdasarkan konsumsi air mimum dan populasi ayam yang di pelihara dan harus di perhitungkan juga untuk sanitasi peralatan khususnya yang menggunaan tempat air minum manual. Tabel berikut adalah kebutuhan air beberapa jenis unggas.

Tabel 1. Konsumsi Air (liter/hari)


Kualitas Air

Fisik air adalah parameter pertama untuk menjamin kualitas air di peternakan, namun demikian air yang jernih dan kelihatan bagus oleh mata; tidak berbau dan berasa tidaklah menjamin bahwa kualitasnya sesuai untuk peternakan. Tentu saja semuanya harus di cek di Laboratorium untuk memastikan. Hal ini penting sekali untuk diketahui peternak, karena kualitas air yang rendah bisa menghambat pertumbuhan, mengurangi produksi telur atau kualitas telur. Contohnya; FCR di pengaruhi oleh kandungan sulfat, copper, Na, Ca dan Chloride dalama air. Sedangkan berat badan berkorelasi negatif dengan hardness dan kandungan oksigen, kandungan bakteri dan pH jika kurang dari 6. Tabel 2 adalah petunjuk untuk mengetahui apakah kualitas air di suatu peternakan baik atau tidak.
Jika hasil uji di laboratorium menunjukan bahwa ada beberapa parameter yang tidak memenuhi standar atau nilainya terlalu tinggi, maka sebaiknya peternak melakukan treatment tertentu terhadap air tersebut. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

1.

Filtrasi


Diperlukan untuk mengurangi kandungan bahan organik dan kekeruhan air.

2.

Chlorinasi


Metode ini paling populer di peternakan untuk menghilangkan kandungan bakteri, lumpur dan pertumbuhan alga dalam saluran air serta menghilangkan nitrite, fe, manganese dan sulfur. Jika dilakukan secara terus menerus bisa menyebabkan korosif pada bahan-bahan yang terbuat dari besi dan mengurangi efektifitas program pengobatan. Namun demikian clorinasi secara terus menerus sebesar 3-5 ppm memang di perlukan untuk mengontrol jumlah bakteri coliform dalam air sebelum di konsumsi oleh ayam. Sebaiknya peternak menggunakan Sodium clorite untuk clorinasi, dengan pertimbangan sodium mudah larut dalam air di bandingkan calsium. Kedepannya clorinator sangat di perlukan untuk menjamin bahwa dosis yang diberikan selalu sama setiap waktu, dan kadar clorine dalam air stabil.

3.

Ozonisasi


Metode belum banyak dilakukan di peternakan, karena investasinya cukup mahal

Tabel 2. Standart Kualitas Air untuk Peternakan

Selain dari faktor penentu kualitas air yang disebut di atas, suhu air juga perlu dimonitoring. Jika suhu air diatas 26.7oC maka konsumsi air akan menurun, tentu saja ini bisa mengakibatkan pertambahan bobot badan harian turun. Untuk praktisnya jika dalam setiap harinya suhu air lebih dari 24 oC, bisa jadi diperlukan metode tertentu untuk mendinginkan air terutama pada musim panas. Selain itu air yang dingin bisa mengurangi stres panas dan meningkatkan performan ayam broiler.

Peralatan dan Manajemen

Sebaiknya sumber air (sumur) tidak hanya satu, terutama jika peternakannya besar. Hal tersebut untuk menghindari kekurangan air pada saat ada kerusakan pompa air atau perlu pembersihan jalur distribusi air. Jalur distribusi air dari sumur menuju tandon utama juga harus mudah dibersihkan sewaktu-waktu, hal ini mengingat bahwa lumut (alga) sangat mudah tumbuh dalam air. Begitu juga dengan jalur distribusi air dari tandon utama ke bak-bak kandang.

Sanitasi tempat penampungan air dalam jalur distribusi harus dilakukan secara rutin dan berkala. Pada saat itu perlu dicek kondisi kualitas air sebelum dilakukan sanitasi dibandingkan setelah dilakukan sanitasi dan juga setelah dilakukan treatment dengan chlorine.

Setelah ada jaminan air bisa selalu tersedia dengan kualitas yang baik, yang terakhir harus diperhatikan adalah pada saat ayam minum yaitu berhubungan dengan jenis tempat minum (drinke) yang digunakan dan pemasangannya. Drinker manual bell drinke) lebih mudah dibersihkan, namun kemungkinan air tumpah dan membasahi litter cukup tinggi. Berbeda dengan nipple, jika dalam kondisi normal sedikit sekali air yang tumbah ke litter. Namun demikian kedua-duanya harus diatur dengan ketinggian yang proporsional. (Penulis : skm/Sukarman(Sumber: www.cjfeed.co.id)


0 komentar:

Posting Komentar