Selasa, 31 Maret 2009

Membenahi Penyimpanan Pakan di Kandang

Menjelang musim penghujan banyak hal yang perlu disiapkan peternak agar produksi dan kesehatan ayam tidak terganggu, salah satunya adalah penyimpanan pakan, mengingat pakan adalah bahan yang padat gizi dan mudah rusak pada situasi lingkungan yang buruk. Melalui website ini, CJ Feed mengajak para peternak untuk membenahi hal tersebut dengan tujuan tetap menjaga performa di Lapangan.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu disiapkan agar pakan tidak rusak pada masa penyimpanan di gudang peternak:

1. Sarana dan Prasarana

a. Gudang


Lokasi gudang sebaiknya bebas dari area genangan air yang bisa menimbulkan kelembaban berlebih. Selain itu perlu dicek juga apakah atap gudang dalam kondisi tidak bocor, mengingat bahwa pakan akan sangat cepat rusak jika terkena air. Gudang dengan ventilasi yang cukup akan membantu mencegah kerusakan pakan akibat kelembaban yang tinggi dalam ruangan. Sebisa mungkin gudang dibuat dengan rapih sehingga tikus tidak masuk ke dalamnya.

b. Pallet


Sudah menjadi suatu hal yang wajib jika pallet digunakan di pabrik pakan. Pallet ini tidak hanya sekedar mempermudah perhitungan pakan akan tetapi juga sangat bermanfaat pada saat transportasi ke truk dan mempertahankan kualitas pakan itu sendiri. Di gudang peternak sebaiknya juga disediakan pallet, namun pallet ini bukan difungsikan untuk mempermudah transportasi menggunakan forklift, tetapi justru lebih fokus untuk menjaga kualitas dan kerapihan tumpukan pakan. Pakan yang menyentuh lantai langsung, akan cepat rusak karena akan terjadi proses pengembunan di antara karung dan lantai. Rongga di bawah pallet diperlukan untuk menjamin sirkulasi udara, sehingga walaupun ada alas pengganti pallet maka sistemnya juga harus seperti pallet.



2. Pembelian Pakan


Pembelian pakan yang direncanakan, secara tidak langsung juga turut berperan dalam menjaga performa ayam. Pembelian pakan berlebih akan mengakibatkan terlalu banyak stok di gudang sehingga usia pakan yang digunakan terlalu lama. Sebaiknya pakan digunakan tidak lebih dari 1 minggu di kandang. Hal ini dilakukan karena pakan merupakan campuran dari banyak bahan yang mempunyai sifat kimia berbeda.
Bahan-bahan yang mengandung lemak tinggi seperti CPO, Dedak Padi dan MBM akan lebih mempercepat terjadinya oksidasi. Bahan-bahan kecil seperti vitamin dan antibiotik manfaatnya akan menurun jika disimpan dalam jangka waktu yang terlalu lama, apalagi telah tercampur dalam pakan. Oleh karena itu juga, dalam pakan biasanya sudah diberikan antioksidan dengan dosis tertentu. Namun demikian pemberian antioksidan ini juga mempunyai keterbatasan dalam menghambat terjadinya oksidasi , tergantung pada kandungan zat aktif dan dosisnya. Selain kerusakan pakan akibat oksidasi, pakan yang disimpan terlalu lama juga bisa berkutu. Terkadang waktu diproses produksi kutu masih dalam bentuk telur, sehingga tidak terlihat pada pakan yang fresh. Ini terjadi terutama untuk pakan layer, karena banyak mengandung dedak yang mudah untuk perkembangbiakan kutu.



3. Manajemen Gudang


Sebuah bahasa sederhana yang biasa dipakai untuk masalah pergudangan yaitu FIFO (first in first out). Kelihatanya sederhana, tetapi kadang menjadi masalah di gudang. Penempatan barang pada posisi yang menghalangi jalan untuk mengambil pakan yang lama menyebabkan proses FIFO tidak berjalan dengan sempurna. Oleh karena itu, perlu ada jarak antara pallet dan juga ada label tanggal kedatangan pakan. Pakan yang baru datang juga harus dipisahkan tumpukanya dengan pakan yang sudah ada di gudang agar tidak tercampur dan membedakan mana pakan yang lama dengan yang baru.

Untuk memperlancar hal tersebut perlu adanya perhitungan stok pakan yang tepat agar gudang tidak terlalu penuh dan juga ayam tidak terlambat makan. Khusus untuk pakan ternak sebenarnya bisa diestimasi dari konsumsi harian pakan. Contoh: ayam layer dengan populasi 15.000 ekor, maka dengan asumsi konsumsi pajakan sebanyak 115 gram per hari, maka kebutuhan hariannya adalah 1.725 ton per hari. Oleh karena itu, sebaiknya pengiriman pakan 7 ton setiap 4 hari sekali. Jadi umur pakan sampai hanya 4-5 hari saja. Pakan kasus broiler bisa dihitung sesuai dengan umur dan peningkatan konsumsi harian. Umumnya pakan broiler lebih awet dibandingkan pakan layer, karena bentuknya crumble dan telah terkena steam. Sedangkan pakan layer banyak mengandung dedak padi yang mempunyai sifat mudah tengik dan cepat menggumpal.




Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian stok dengan perhitungan. Manager farm atau staf produksi sebaiknya sering melakukan stock opname, untuk memastikan bahwa pakan yang ada di gudang sesuai dengan yang dilaporkan. Hal itu juga untuk menghindari kesalahan pemberian pakan oleh operator, penyalahgunaan pakan dan hal-hal negatif lainya. Salah satu cara yang paling efektif yaitu dengan menghitung jumlah sak yang telah dipakai pakannya untuk mengetahui seberapa banyak pakan yang telah digunakan. Terutama untuk farm baru/kecil/plasma perlu adanya pendampingan yang lebih intensif agar menjadi peternak yang profesional. (Penulis :SKM/Sukarman)(Sumber :www.cjfeed.co.id)


0 komentar:

Posting Komentar